50.000 Warga Korea Utara Bergabung Dengan Rusia Dalam Menyerang Ukraina; Kremlin Menawarkan Makanan Untuk Senjata
POIN UTAMA
- Orang Korea Utara dapat bergabung dengan unit operasi khusus Rusia yang dikerahkan dalam perang di Ukraina
- N. Bantuan militer Korea kemungkinan harus disetujui oleh China, kata seorang jurnalis Rusia
- Tidak jelas kapan pasukan Korea Utara akan dikerahkan ke Ukraina
Puluhan ribu warga Korea Utara sekarang bersiap untuk bergabung dengan tentara Rusia dan membantu negara itu dalam invasinya ke Ukraina, klaim seorang jurnalis Rusia.
Setidaknya 50.000 warga Korea Utara akan bergabung dengan barisan operasi khusus Rusia di Ukraina sebagai bagian dari aliansi yang dibentuk antara Pyongyang dan Moskow, kata Aleksander Sladkov, seorang jurnalis Rusia berpengalaman yang berspesialisasi dalam urusan militer, dalam video YouTube-nya.
"Saya berbicara dengan seorang teman saya, kepala organisasi veteran perang Korea. Dia ada di sini baru-baru ini. Saya berkata, 'Apa yang kalian punya?' Dia berkata, '50.000 pasukan khusus siap dikerahkan'," kata Sladkov, sebagaimana diterjemahkan oleh The EurAsian Times .
Selain itu, Sladkov mengklaim pemerintah Korea Utara juga bersiap mengirimkan 500.000 tentara untuk membantu militer Rusia di Ukraina. Keputusan tentang tanggal penempatan mereka diduga masih didiskusikan oleh Moskow dan Pyongyang.
Sladkov juga menunjuk pada klaim yang dibuat oleh Korea Utara pada 18 Maret di mana dikatakan bahwa 800.000 warganya secara sukarela bergabung dengan militer negara itu untuk berperang melawan Amerika Serikat dan berpotensi membantu Rusia di Ukraina. Ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Rodong Sinmum, yang berfungsi sebagai surat kabar resmi Komite Sentral Partai Buruh Korea, sebagaimana diterjemahkan oleh Reuters .
"Melonjaknya antusiasme kaum muda untuk bergabung dengan tentara adalah demonstrasi dari keinginan generasi muda yang tak tergoyahkan untuk tanpa ampun memusnahkan para maniak perang yang melakukan upaya terakhir untuk melenyapkan negara sosialis kita yang berharga, dan mencapai tujuan besar reunifikasi nasional tanpa gagal dan manifestasi yang jelas dari semangat patriotisme mereka," kata surat kabar itu.
Sladkov mengatakan bantuan militer Korea Utara kemungkinan harus disetujui oleh China.
Klaimnya muncul saat Rusia ingin mengirim makanan ke Pyongyang untuk ditukar dengan amunisi dan senjata yang dapat digunakannya dalam perang di Ukraina, Gedung Putih mengungkapkan Kamis, Sky News melaporkan, mengutip juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
Moskow sebelumnya meminta bantuan dari Iran untuk memperoleh ratusan drone serang untuk digunakan dalam perang. Kelompok Wagenr Rusia juga dilaporkan menerima senjata dari Korea Utara.
© Copyright IBTimes 2024. All rights reserved.