Elon Musk Kembali Menjadi Orang Terkaya di Dunia Pasca Lonjakan Harga Saham Tesla

Elon Musk sekali lagi menjadi orang terkaya di dunia setelah harga saham Tesla melonjak hampir 70%.

CEO Tesla kehilangan posisi teratas dari Bernard Arnault, CEO merek mewah Prancis LVMH, selama dua bulan mulai Desember.

Menurut laporan Bloomberg Selasa, kekayaan bersih Musk mencapai $187,1 miliar setelah saham Tesla naik 5,5% menjadi $207,63 pada pukul 4 sore di New York. Angka baru-baru ini dilaporkan melebihi kekayaan bersih pribadi LVMH Arnault sebesar $185,3 miliar.

Laporan itu datang karena investor mengalihkan perhatian mereka lagi ke saham pertumbuhan berisiko di tengah tanda-tanda kekuatan ekonomi dan laju kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih lambat.

Musk memasuki tahun 2023 dengan kekayaan bersih $137 miliar – jauh dari nilainya $340 miliar pada November 2021 – setelah akuisisi Twitternya yang kontroversial dan penurunan pasar yang lebih luas dalam teknologi, menurut laporan CNN.

Namun, perusahaan telah melihat peningkatan permintaan untuk kendaraan listriknya setelah memangkas harga pada beberapa model. Harga saham Tesla Inc. melonjak hampir 70%, naik sekitar 100% dari level terendah intraday pada 6 Januari lalu, per Bloomberg.

Sumbangan yang dibuat Musk untuk amal yang tidak disebutkan namanya tahun lalu juga tidak mengurangi kekayaan bersihnya, kata outlet itu. Laporan sebelumnya mengatakan bahwa Musk menyumbangkan saham Tesla senilai $1,9 miliar – sekitar 0,01% dari total kekayaan bersihnya – untuk amal tahun lalu.

Kepala eksekutif Tesla juga dilaporkan menjual saham setidaknya senilai $22 miliar pada tahun 2022, per Forbes . Donasi Musk atas saham Tesla untuk amal dilaporkan mengurangi pajak yang harus dia bayar atas keuntungan dari penjualan saham tersebut.

Sementara itu, Forbes masih menempatkan Musk di peringkat No. 2 dalam daftar miliarder real-time , di belakang Arnault dan keluarganya. Harta Arnault yang terdaftar adalah $206,3, sementara Musk diperkirakan $197,7 miliar.

Beberapa investor Tesla mengecam Musk setelah membeli platform media sosial Twitter seharga $44 miliar tahun lalu. Dengan ini, Musk mengisyaratkan akan menyerahkan posisi kepala eksekutif di Twitter pada akhir tahun 2023.

"Saya menduga mungkin menjelang akhir tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk menemukan orang lain untuk menjalankan perusahaan karena saya pikir itu akan berada dalam posisi yang stabil, Anda tahu, pada akhir tahun ini," katanya, seperti dikutip BBC .

"Saya pikir saya perlu menstabilkan organisasi dan memastikannya berada di tempat yang sehat secara finansial dan peta jalan produk ditata dengan jelas," tambahnya.

Namun, Musk dilaporkan telah mendekati peneliti AI baru-baru ini untuk usaha lain – laboratorium penelitian baru untuk mengembangkan alternatif untuk ChatGPT OpenAI, menurut Reuters .