Kapal Penjaga Pantai China, Kapal Perang Angkatan Laut PLA Terus Berpatroli di Kepulauan Filipina [Foto]
POIN UTAMA
- PCG melihat setidaknya 20 kapal China dan Vietnam di sekitar Beting Sabina
- PCG juga menghadapi Korvet Angkatan Laut PLN di lepas Pulau Pag-asa
- Satu kapal China mengeluarkan tantangan radio terhadap Penjaga Pantai Filipina
Kapal-kapal milik Penjaga Pantai China dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) terus berpatroli dan beroperasi di sekitar Kelompok Pulau Filipina, menurut sebuah laporan.
Dalam sebuah posting Facebook yang diterbitkan Kamis, Penjaga Pantai Filipina (PCG) mengatakan mereka melihat beberapa kapal korvet PLAN berpatroli di Grup Pulau Kalayaan dari 16 hingga 21 Maret. Grup Pulau Kalayaan adalah lokasi Kepulauan Spratly. Kesembilan pulau tersebut dimiliki oleh Filipina. Namun, kepemilikan tersebut disengketakan oleh China, Taiwan dan Vietnam.
PCG juga mengatakan melihat setidaknya 20 kapal China dan Vietnam dan dua Kapal Penjaga Pantai China di daerah sekitar Beting Sabina. Menurut PCG, pihaknya mengeluarkan beberapa tantangan radio ke kapal, tidak ada yang mendapat tanggapan.
Lepas Pulau Thitu, secara lokal dikenal sebagai Pulau Pag-Asa, PCG menemukan korvet PLAN yang diidentifikasi sebagai CNS Guangyuan dengan nomor lambung 649. Kapal tersebut diyakini merupakan kapal yang sama yang terlihat di area tersebut pada 4 dan 9 Maret . PCG kata kapal itu merilis tantangan radionya sendiri.
Pulau Pag-Asa awalnya dipegang oleh Taiwan tetapi ditinggalkan pada tahun 1971 karena topan. Pulau itu kemudian diambil alih oleh militer Filipina pada tahun 1974 dan dibangun landasan terbang dua tahun kemudian, menurut USNI News .
Kelompok Pulau Kalayaan tetap menjadi salah satu kepulauan yang paling diperebutkan di dunia, dengan setidaknya lima negara mengklaim beberapa pulau sebagai milik mereka. Selama bertahun-tahun, China telah mengklaim kedaulatan atas seluruh Laut China Selatan. Ia juga telah mengerahkan penjaga pantai dan kapal penangkap ikan ke Spratlys di mana ia telah mengeruk pasir untuk membangun sistem rudal anti-kapal dan anti-pesawat, peralatan laser dan pengacau serta landasan pacu untuk jet tempur.
Negara lain yang mengklaim beberapa pulau sebagai milik mereka termasuk Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Taiwan.
Filipina baru-baru ini meningkatkan upayanya untuk menantang klaim China atas pulau-pulau tersebut di bawah pemerintahan Marcos. Ia juga berusaha untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat, yang " berkomitmen " untuk melakukan patroli maritim bersama dengan Filipina pada bulan Februari.
© Copyright IBTimes 2024. All rights reserved.