Meksiko Akan Ekstradisi Tersangka Kasus Pembunuhan Shanquella Robinson
Pihak berwenang Meksiko mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk wanita yang diduga menyerang Shanquella Robinson di San Jose del Cabo bulan lalu.
Shanquella Robinson, 25, meninggalkan Carolina Utara untuk berlibur bersama teman-temannya pada 28 Oktober, tetapi meninggal 24 jam kemudian. Orang tuanya pertama kali percaya dia meninggal karena keracunan alkohol setelah menerima telepon panik dari teman-temannya.
Namun, pihak berwenang Meksiko kemudian mengungkapkan bahwa cedera tulang belakang, bukan keracunan alkohol, yang menyebabkan kematian Robinson, mendorong penyelidikan internal.
Pejabat Meksiko belum menyebutkan nama tersangka tetapi mengonfirmasi bahwa dia adalah warga negara AS.
Jaksa Agung Daniel de la Rosa mengatakan kepada ABC News , "Sudah ada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan untuk kejahatan femisida yang merugikan korban dan terhadap tersangka, yang bertanggung jawab atas tindakan ini, temannya." Dia juga mengatakan pada hari Rabu, "Kematian itu bukan akibat dari 'pertengkaran', tetapi dari agresi langsung yang dilakukan orang ini."
"Kami sudah menjalankan semua prosedur terkait, baik berkas Interpol maupun permintaan ekstradisi," katanya.
Menyusul hasil otopsi, orang tua Robinson meminta FBI untuk menyelidiki, percaya bahwa ada permainan curang.
Sebuah video yang tidak diautentikasi beredar di media sosial kemudian muncul dan tampaknya menunjukkan Robinson dipukuli di dalam kamar hotel. Dalam video tersebut, suara di luar kamera berkata, "Quella', bisakah kamu setidaknya melawan?" Seorang wanita juga terlihat berulang kali dibanting ke lantai dan dipukul di kepala saat mencoba melarikan diri dari penyerangnya.
© Copyright IBTimes 2024. All rights reserved.