Meta Zuckerberg Untuk Mengambil ChatGPT, Membuat Grup Baru Berfokus Pada AI
POIN UTAMA
- Teknologi tersebut dapat digunakan untuk membuat konten baru, termasuk audio, gambar, dan teks, antara lain
- Meta akan mengintegrasikan output pada produknya, seperti Instagram dan Messenger
- Perusahaan akan membangun beberapa alat kreatif dan ekspresif menggunakan AI, menurut Zuckerberg
Mark Zuckerberg's Meta menciptakan grup produk baru yang berfokus pada kecerdasan buatan, karena mengejar ketinggalan dengan perusahaan teknologi lain yang telah mengembangkan alat AI mereka sendiri.
Dalam sebuah posting Facebook pada hari Selasa, Zuckerberg mengatakan bahwa mereka fokus pada AI generatif, seperti ChatGPT, yang dapat digunakan untuk membuat konten baru, termasuk audio, kode, gambar, teks, simulasi, dan video.
"Kami mulai dengan menyatukan banyak tim yang mengerjakan AI generatif di seluruh perusahaan menjadi satu grup yang berfokus untuk membangun pengalaman yang menyenangkan seputar teknologi ini ke dalam semua produk kami yang berbeda," kata Zuckerberg.
Menurut CEO Meta, perusahaan akan membangun beberapa alat kreatif dan ekspresif menggunakan AI serta mengembangkan persona AI yang akan diintegrasikan ke dalam berbagai produknya seperti WhatsApp , Messenger, dan Instagram .
"Kami mengeksplorasi pengalaman dengan teks (seperti obrolan di WhatsApp dan Messenger), dengan gambar (seperti filter kreatif Instagram dan format iklan), dan dengan pengalaman video dan multi-modal. Kami memiliki banyak pekerjaan dasar yang harus dilakukan sebelum mencapai pengalaman yang benar-benar futuristik, tapi saya senang dengan semua hal baru yang akan kami bangun di sepanjang jalan," jelasnya.
Tekniknya sangat mirip dengan bagaimana OpenAI, pencipta ChatGPT, mengintegrasikan model bahasa besar ke dalam chatbot Microsoft Bing. Perusahaan lain sejak itu menggunakan pendekatan yang sama, dengan Google mengerjakan chatbot bernama Bard dan Baidu China meluncurkan chatbot Ernie.
Grup baru ini akan diatur di bawah Chief Product Officer Chris Cox saat ini, menurut laporan CNBC .
Pada hari Jumat, Meta secara terbuka merilis model bahasa besar barunya yang disebut Meta AI Model Bahasa Besar (LLaMA). Perusahaan mengatakan bahwa model ini tersedia dalam beberapa ukuran untuk membantu peneliti lain yang tidak memiliki akses infrastruktur dalam jumlah besar untuk mempelajari model bahasa.
"Akses ke model tersebut akan diberikan berdasarkan kasus per kasus kepada peneliti akademik; mereka yang berafiliasi dengan organisasi di pemerintahan, masyarakat sipil, dan akademisi; dan laboratorium penelitian industri di seluruh dunia," tulis Meta. "Orang-orang yang tertarik untuk mengajukan akses dapat menemukan tautan ke aplikasi di makalah penelitian kami."
© Copyright IBTimes 2024. All rights reserved.