Platform Pertukaran Crypto Utama Menyaksikan Lonjakan Aktivitas Perdagangan Mengikuti Terra, FTX Runtuh
Bank For International Settlements (BIS), lembaga keuangan internasional milik bank sentral, mengungkapkan dalam sebuah laporan baru bahwa aktivitas perdagangan pada platform pertukaran cryptocurrency terpusat utama melonjak beberapa hari setelah keruntuhan kontroversial perusahaan crypto Terraform Labs dan FTX.
Tahun lalu, industri cryptocurrency mengalami dua kehancuran kolosal yang membuat pasar bertekuk lutut dan mendorong aset crypto utama untuk pindah ke zona merah.
De-peg dari apa yang disebut stablecoin algoritmik TerraUSD (UST) dan jatuhnya token asli Terra, LUNA, menghapus investasi bernilai miliaran pada bulan Mei.
Tetapi jatuhnya FTX dan afiliasinya pada bulan November adalah paku terakhir di peti mati yang mendorong investor untuk memindahkan aset mereka dari platform pertukaran crypto terpusat.
Eksodus besar-besaran dari CEX membuat khawatir para eksekutif crypto dan akhirnya mendorong mereka untuk merilis bukti cadangan individu untuk meyakinkan investor bahwa dana mereka masih ada di platform dan bahwa mereka dapat menariknya kapan pun mereka mau.
Menariknya, dalam laporan yang dirilis oleh BIS pada hari Senin, terungkap bahwa meskipun harga aset kripto utama anjlok tahun lalu, jumlah pengguna aktif harian di CEX besar seperti Binance dan Coinbase "meningkat secara nyata", terutama setelah berita tentang bisnis kripto utama. runtuh.
Laporan tersebut menyarankan bahwa peningkatan aktivitas perdagangan di antara CEX ini dapat menjadi upaya pengguna untuk mengatasi badai dengan memindahkan investasi mereka dari satu aset kripto ke aset kripto lainnya.
"Pola-pola ini menunjukkan bahwa pengguna mencoba mengatasi badai dengan menyesuaikan portofolio mereka dari kepemilikan token di bawah tekanan terhadap aset kripto lainnya, termasuk stablecoin yang didukung aset," kata laporan itu.
Adapun paus di platform pertukaran kripto utama, laporan tersebut mengungkapkan bahwa mayoritas investor besar mengurangi simpanan Bitcoin mereka karena investor ritel membeli aset kripto.
"Namun, investor yang lebih besar mungkin menguangkan dengan mengorbankan pemegang yang lebih kecil. Data mengungkapkan bahwa pemilik dompet besar, "paus", mengurangi kepemilikan bitcoin mereka pada hari-hari setelah episode kejutan," kata BIS.
Selain itu, Bank for International Settlements juga mencatat bahwa "sementara keruntuhan crypto mungkin telah mempengaruhi investor individu, dampak agregat pada sistem yang lebih luas terbatas," menambahkan bahwa "bukti menunjukkan bahwa kejutan crypto memiliki dampak terbatas pada harga ekuitas atau lebih luas. kondisi keuangan."
© Copyright IBTimes 2024. All rights reserved.