Presiden Indonesia Peringatkan ASEAN 'Tidak Bisa Menjadi Proksi' Dari Negara Mana Pun
Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Jumat mengatakan ASEAN tidak dapat menjadi wakil bagi negara lain, karena ketegangan AS-Tiongkok meningkat karena masalah di Asia-Pasifik.
Para menteri luar negeri dari blok Asia Tenggara telah berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah-masalah regional mulai dari Laut China Selatan yang disengketakan, yang diklaim Beijing hampir seluruhnya, hingga krisis di Myanmar, di mana China adalah sekutu utama junta.
Ketidaksepakatan atas jalur air telah membuat beberapa anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menentang Beijing dan meningkatkan simpati atas penentangan AS terhadap ketegasan China yang semakin meningkat. Yang lain mendukung Beijing.
"ASEAN tidak bisa menjadi kompetisi, tidak bisa menjadi perwakilan negara mana pun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten," kata Widodo kepada para menteri.
"Kami di ASEAN berkomitmen untuk memperkuat kesatuan dan soliditas serta sentralitas di ASEAN untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan."
Ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah masalah, termasuk latihan China di sekitar Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan pembatasan ekspor AS pada semikonduktor canggih.
Pertemuan di Jakarta diikuti oleh China dan Amerika Serikat, yang para diplomat utamanya bertemu Kamis di sela-sela ibukota Indonesia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Wang Yi dari China tentang konsekuensi setelah pelanggaran keamanan dunia maya yang dituduhkan pada China lagi-lagi mengancam akan merusak stabilisasi hubungan yang baru lahir, kata seorang pejabat AS kepada AFP.
Wang mengatakan kepada Blinken bahwa Amerika Serikat tidak boleh ikut campur dalam urusan China dan "bekerja dengan" Beijing untuk meningkatkan hubungan mereka, menurut kementerian luar negeri China.
ASEAN telah terbagi atas krisis Myanmar dan bagaimana terlibat dengan junta pro-China sejak kudeta 2021 menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan hebat.
Blok tersebut mengeluarkan komunike yang banyak diperdebatkan pada hari Kamis yang mengulangi kecamannya atas kekerasan. Ditegaskan kembali bahwa rencana perdamaian lima poin yang disepakati dengan junta, tetapi sebagian besar diabaikan sejak itu, harus tetap menjadi dasar untuk menyelesaikan konflik.
Myanmar tetap menjadi anggota ASEAN tetapi para penguasanya telah dilarang dari pertemuan tingkat tinggi karena kurangnya kemajuan dalam rencana tersebut, yang bertujuan untuk mengakhiri kekerasan dan melanjutkan pembicaraan antara militer dan gerakan anti-kudeta.
"Indo-Pasifik seharusnya tidak menjadi medan pertempuran lain. Kawasan kami harus tetap stabil, dan kami bermaksud untuk mempertahankannya," Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kepada para menteri pada awal pertemuan tingkat menteri KTT Asia Timur 18 negara pada hari Jumat.
© Copyright 2024 IBTimes ID. All rights reserved.