Zara, Bershka, dan Merek Lain Akan Kembali Ke Rusia Dengan Nama Baru: Laporan
POIN UTAMA
- Pengecer pakaian di seluruh dunia Bershka akan membuka kembali toko Rusia dengan merek Ecru
- Zara dan Pull & Bear akan melanjutkan operasi di Rusia dengan nama baru Maag dan DUB
- Inditex sebelumnya menjual tokonya di Rusia ke grup Daher yang berbasis di UEA
Beberapa merek akan membuka kembali toko mereka di Rusia dengan nama berbeda di tengah perang di Ukraina, menurut laporan.
Bershka, pengecer pakaian di seluruh dunia dan produk dari merek induk Zara, Inditex, akan membuka kembali tokonya di Rusia antara April dan Mei dengan nama merek Ecru, kantor berita milik negara TASS melaporkan, mengutip Olga Antonona, kepala real estat ritel di perusahaan konsultan CMWP, sebagaimana diterjemahkan melalui Google Translate.
Toko lain di bawah grup Inditex, khususnya Zara dan Pull & Bear, juga akan membuka kembali toko di negara tersebut. Merek akan dibuka kembali dengan nama Maag dan DUB, sesuai saluran Telegram Mash .
Grup Inditex awalnya menghentikan operasi perdagangannya di Rusia pada Maret 2022, menutup lebih dari 500 toko dan menghentikan penjualan online-nya. "Dalam keadaan saat ini, Inditex tidak dapat menjamin kelangsungan operasi dan kondisi komersial di Federasi Rusia dan menghentikan sementara aktivitasnya," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan saat itu.
Tujuh bulan kemudian, pada bulan Oktober, Inditex mengumumkan bahwa mereka mencapai "kesepakatan awal" untuk menjual tokonya di Rusia ke grup Daher, sebuah perusahaan yang berbasis di UEA yang terhubung dengan perusahaan ritel Lebanon Azadea, Bloomberg melaporkan.
Berita tentang Bershka, Pull & Bear, dan Zara melanjutkan operasi di Rusia dengan nama baru pertama kali dilaporkan oleh Forbes Rusia pada Oktober 2022. Penjualan grup di Rusia menghasilkan 8,5% dari laba global perusahaan. Penarikan itu berarti perusahaan bisa kehilangan sekitar $300 juta.
Lebih dari 1.000 perusahaan telah menarik diri dari Rusia sejak meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari tahun lalu, menurut Yale School of Management . Namun, ratusan bisnis Barat terus beroperasi di negara tersebut, termasuk perusahaan blue-chip dan menengah dari Eropa dan Amerika Serikat.
Beberapa perusahaan juga dituduh membantu membiayai perang Rusia setelah menolak pergi, termasuk Auchan, salah satu jaringan supermarket terbesar di Prancis. Le Monde, bermitra dengan jaringan Bellingcat dan situs investigasi Rusia The Insider, melaporkan bahwa anak perusahaan Rusia Auchan memasok barang ke militer Rusia.
Perusahaan membantah pelaporan tersebut dalam sebuah pernyataan yang telah dihapus dari situsnya.
© Copyright IBTimes 2024. All rights reserved.